Diskriminasi pengendara sepeda motor

Senin, 14 Desember 2009

To understand first...

Mungkin mudah mengatakan mengerti org lain baru kemudian dimengerti. Sayangnya,tdk semua org dpt dgn sukses mempraktikkannya. Saya saja seringkali melanggar pakemnya. Padahal hanya rule yg simpel saja. Coba memulai dari mendengarkan dgn penuh empati. Teorinya mudah, tapi pas mengalaminya langsung... Butuh effort luar biasa. Setelah berkali-kali terjadi, barulah mulai tahu kuncinya. Berusaha menempatkan diri sbg lawan bicara, teman, atau siapapun itu. Pahami bahwa mereka ingin dimengerti. Tunjukkan, dan buktikan bahwa kita peduli dgn sepenuh hati.
Saya percaya jika semua org mau melakukan 1 hal tsb saja, benih-benih kedamaian akan tersemai dgn indah.

Minggu, 13 Desember 2009

Ternyata, warga 'kelas 2' itu benar-benar ada...

Memang enak jadi org tajir. Kemana2 naik mobil mewah. Tempat parkirnya selalu utama. Naik mobil juga bisa di jalur cepat. Coba deh kalau naik motor. Pasti kerasa banget diskriminatifnya naik sepeda motor. Baik di jalan raya, maupun di tempat2 umum spt : shopping centre, convention hall, kantor, dll. Coba aja liat. Jalur sepeda motor selalu aja digabung sama bus kota, angkot, dll. padahal dari segi size aja udah kebayang kan beda bgt. Betenya lagi, bus kota n angkot kan berasa kayak raja di jalanan. Udah berapa kali nih keserempet angkot, n hampir masuk ke kolong bus kota. Ya gara2 itu... jalannya mesti di jalur lambat.
Belum lagi masalah tempat parkir. Tiap kali mau parkir motor di mall dll...Pasti deh (apalagi kalau baru pertama kali datang ke tempat tsb) bingung. Terutama kalau penanda jalannya juga kurang (bahkan ada juga yg ga kelihatan) jelas. Udah jauh, terpencil, di basement paling bawah pula. Duh, Gusti... Kok tega amat sih yg mengelola gedung (yg nge-desain juga sama aja gak berperikemanusiaannya...) sama pengendara sepeda motor. bahkan ada yg lebih tragis lagi, salah satu mall di kota besar kita menempatkan parkir buat sepeda motor di bawah tanah yg bersebelahan dengan tempat sampah yang baunya.....Amit2 jabang bayi! Kenapa sih, pengendara sepeda motor selalu diperlakukan bak warga kelas 2. Kami kan juga membayar pajak, membayar parkir, mematuhi hukum dan UU yang berlaku. bahkan kalaupun kami telat membayar pajak kendaraan, jumlahnya juga tidak sebanyak yg mengendarai mobil.